IDENTIFIKASI FAKTOR KEGAGALAN DONOR APHERESIS PADA TAHAP SELEKSI DI UNIT TRANSFUSI DARAH SIDOARJO
IDENTIFIKASI FAKTOR KEGAGALAN DONOR APHERESIS PADA TAHAP SELEKSI DI UNIT TRANSFUSI DARAH SIDOARJO
DOI:
https://doi.org/10.1980/jurnalteknologikonseptualdesign.v2i2.69Kata Kunci:
Pendonor, apheresis, faktor kegagalanAbstrak
Apheresis merupakan metode baru yang efektif dan aman dalam pengambilan komponen darah. Pengambilan darah donor apheresis ini mempunyai keuntungan yaitu mutu komponen darah lebih konsisten, kandungan biologis lebih besar dan kandungan leukosit lebih rendah, karena komponen yang tidak digunakan dikembalikan kedalam tubuh pendonor. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi faktor kegagalan donor apheresis pada tahap seleksi di Unit Transfusi Darah (UTD) di Sidoarjo. Metode deskriptif dengan data skunder yang diambil dari SIMDONDAR. Sampel semua pendonor apheresis yang mengalami kegagalan pada tahap seleksi sebanyak 56 responden.dari Januari sampai Desember 2023 di lihat dari Berat badan, usia,Tekanan darah, Kadar Haemoglobin, hct,plt, wbc, lipemik, analisis protein total (albumin dan IgG serta ketepatan jadwal donor. Hasil penelitian menunjukkan faktor kegagalan donor apheresis pada tahap seleksi akibat tekanan darah rendah (3%), tekanan darah tinggi (10,20%), Kadar Haemoglobin ≥17 gr/dl (3%) dan (30%) kadar Haemoglobin ≤ 12,5 gr/dl, kadar hct < 37% ( 7,30%), kadar plt <100 (10,20%) serta (5,80%) dengan kadar plt >300, kadar wbc >10,0 (19,10%), kadar lipemik tinggi (1,50%) dan tidak sesuai jadwal donor (10,30%). Sedangkan hasil penolakan akibat berat badan, usia,analisis protein total berupa albumin dan IgG tidak didapatkan adanya penolakan.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 JURNAL TEKNOLOGI KONSEPTUAL DESAIN

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.






